Bagaimana Jika Kita Lupakan Saja Sepakbola, Indonesia ?
Jangankan piala dunia, piala AFF pun Indonesia masih harus tunduk oleh
Malaysia.
Belum lagi hasil dari friendly match dengan klub-klub eropa akhir-akhir
ini, indonesia tak pernah sekalipun menang.
Parahnya, Indonesia menjadi ladang gol bagi klub-klub tersebut.
Arsenal 7-0, Chelsea 8-1.
Hanya Liverpool yang berhasil ditahan dengan skor yang cukup bersaing,
2-0.
Melihat itu semua, saya jadi berpikir agak nyeleneh, namun masih masuk
akal. Bagaimana jika Indonesia tidak usah main sepakbola, namun fokus ke
beberapa cabang olahraga yang berprestasi saja. Kita lupakan saja sepakbola.
Analoginya begini, sinar matahari yang terik tidak bisa membakar kertas.
Namun apabila sinar tersebut difokuskan dengan kaca pembesar, maka kertas akan
terbakar. Kuncinya disini adalah FOKUS.
Brazil dikenal sebagai langganan juara Piala dunia.
Rusia dikenal punya pecatur-pecatur kelas dunia.
China jagoan di olahraga senam.
Pakistan tak tertandingi dalam olahraga cricket
Negara Afrika tertentu sangat jago dalam hal lari marathon (ingat Usain
Bolt?)
Nah pertanyaannya adalah, Indonesia mau dikenal sebagai jawara di
olahraga apa ?
Misalnya, Indonesia memutuskan untuk fokus di bulu tangkis. Ya, fokus di
situ aja sampai tak terkalahkan dan lupakan yang lain dulu. Semua biaya, energi,
pikiran, pengorbanan difokuskan ke bulutangkis saja. Saya yakin All England,
Thomas Uber, Piala Sudirman akan jadi langganan kita.
Bahkan diceritakan dalam sebuah manga jepang berjudul Smash!,
Taufik Hidayat, pebulutangkis Indonesia, adalah seorang legenda bulutangkis
yang memiliki backhand maut. Dalam komik itu pula dijelaskan bahwa seorang
atlet bulutangkis jepang (dalam lingkup komik itu) belum dianggap hebat apabila
belum melawan atlet dari Indonesia.
Smash! 159 v17 Page 6 |
Lupakan dulu prestasi di sepakbola yang tak kunjung tiba. Segala sumber
daya untuk sepakbola dialihkan ke bulu tangkis.
Indonesia ada potensi dalam bulutangkis. Namun potensi hanya akan
menjadi potensi bila tidak dimaksimalkan. Sama seperti kotoran dalam tubuh kita
yang akan tetap ada dalam tubuh jika tidak kita keluarkan melalui pup
wehehe.
Secara alami, Indonesia memang bukan negeri pemain sepakbola.
Pemain-pemain hebat rata-rata lahir dari negara yang postur tubuhnya
tinggi-tinggi dan kekar.
Indonesia cocok dengan olah raga yang butuh kelincahan dan kegesitan
seperti bulu tangkis.
Masalahnya, sepakbola sudah kadung jadi favorit penonton Indonesia.
Bukannya saya pesimis terhadap persebakbolaan Indonesia, tapi……ah
sudahlah.
Menurut anda bagaimana opini saya ini ? masuk akal ? silahkan
berkomentar…
Oh iya tadi tombol-tombol dibawah ini nitip pesan sama saya, katanya ‘kalau
ada yang datang kesini jangan lupa bilangin ke mereka suruh pencetin kita-kita’
hehehe. Jangan lupa di share ya…
+Albab Alpachino
+Albab Alpachino
Berdsarkan pengamatan saya pada sepak bola Indonesia, para pemain Indonesia semua egois, semua pemain nya ingin menjadi Bintang, sehingga melupakan Kekompakan Tim..
ReplyDeleteberbeda dengan Club Raksasa Seperti Barcelona, RMA , M. United.
ya mungkin itu salah satu faktor yang membuat Indonesia tidak bisa bersaing dalam sepakbola, selain dari faktor utamanya yaitu POSTUR dan SKILL :)
DeleteBiarkan liga sepakbola endonesa tetap ada, tapi tanpa bantuan dana dari pemerintah alias diswastakan saja. Tujuannya supaya mereka prosfesional, dan anti KKN. Hingga akan terbentuk mental yang sportif dan kompetitif. Semoga dengan cara ini PSSI mampu menelorkan bibit unggul.
ReplyDeleteSaya suka pendapat penulis mengenai Sepakbola dan setuju
ReplyDeleteMemang sebaiknya Indonesia fokus ke bulu tangkis, setelah mapan baru kembali ke sepakbola!