Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SOPA dan PIPA Menyangkut Kehidupan Banyak Orang

SOPA dan PIPA Menyangkut Kehidupan Banyak OrangMasih bicara tentang SOPA dan PIPA, Sobat Blogger. Seperti yang kita ketahui bersama kalo SOPA dan PIPA itu masih dalam bentuk RUU yang sedang digodok di parlemen Amerika sana. Walaupun secara umum itu adalah urusan dalam negeri Amerika, tetapi bila ditinjau lebih lanjut, ini menyangkut urusan banyak pihak, tak terkecuali Indonesia, sebagai Negara yang dengan pengguna internet terbesar ke-4 diseluruh dunia.

Apakah SOPA dan PIPA akan berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia ?

Tentu saja Sobat Blogger, dengan undang-undang tersebut, maka pemerintah AS berhak menuntut situs untuk menghapus konten-konten yang menurut mereka ilegal atau situs tersebut akan diblok (melalui ISP setempat), sehingga pengguna tidak bisa membuka lagi situs kesayangannya. 

Walaupun secara garis besar, apabila SOPA dan PIPA disetujui hanya akan berlaku di AS dan tidak di negara lain. TETAPI, jika ada yang menggunakan server-server di Amerika Serikat untuk hosting website, tentunya konten-konten website tersebut akan masuk ke dalam juridiksi hukum di sana. 

Memang secara langsung, SOPA dan PIPA ini tidak mempengaruhi jaringan internet di Indonesia. Namun, bisa dibayangkan untuk kita yang sehari-hari menggunakan service-service sosial media seperti Multiply, Facebook, Google, Twitter, YouTube, dan lain-lain, kebanyakan website-website ini akan menjadi target sasaran dari SOPA dan PIPA karena website-website ini rawan dengan penyebarluasan konten illegal. 

Aku jamin, penggunaan internet bisa dipastikan berubah jika SOPA dan PIPA diluluskan Sobat Blogger.

Sederhananya, karena memang nyatanya di internet itu banyak situs-situs (di luar AS) yang menyimpan konten-konten, parlemen AS mencari cara agar bisa melarang keberadaan situs semacam itu dan mengekang apa yang disebut kebebasan internet, karena sebenarnya SOPA dan PIPA bisa berdampak lebih luas dari sekedar pelarangan konten-konten. 

Teknisnya, apabila situs tersebut di luar Amerika, maka penyedia jasa layanan internet (ISP) diwajibkan memblokir akses ke situs tersebut. Jadi, situs-situs yang ada di luar Amerika pun bisa kena imbas SOPA dan PIPA, tak terkecuali negeri kita tercinta ini, Indonesia. Apakah Sobat Blogger siap hidup tanpa Facebook, Twitter, Youtube dan Blogger karena diblokir ?

Banyak pihak yang menentang pelaksanaan RUU SOPA dan PIPA ini, berbagai cara juga sudah dilakukan. Mulai dari berbagai website raksasa seperti google dan Wikipedia yang melakukan aksi protes dengan menghitamkan halamannya dan tidak bisa diakses sampai dengan banyak pihak yang mengirimkan surat elektronik ke parlemen AS….

Lalu, apa saja kendala yang dihadapi para penentang RUU SOPA dan PIPA ini ?

Pada Desember 2011 lalu, koalisi anti-SOPA memasang iklan satu halaman penuh di hampir semua media massa nasional. Tak tanggung-tanggung, Google bahkan menyewa 15 firma pelobi untuk menghadang paket RUU itu agar tidak sampai disahkan. 

Namun, musuh yang dihadapi anti-SOPA itu tidak enteng, mereka lawan sekaliber. Maklum industri musik, film dan kamar dagang Amerika berada dibalik RUU tersebut. Salah satunya Asosiasi Distributor Film Amerika (MPPAA) organisasi yang membawahi nama beken seperti Universal Pictures, Sony, Warner Bros dan 20th Century Fox. MPPA selama ini dikenal getol menarget situs luar agar tak bisa diakses warga AS dan dipandang sebagai pihak selalu kalah bila berhadapan pembajak asing.

Hampir semua media massa mengecam dan mengkritik RUU itu dalam editorialnya, seperti TechDirt. Tak ketinggalan situs-situs teknologi juga ikut menyuarakan tentangan keras. Gerakan anti-SOPA memang kuat, tapi mereka di luar Kongres. 

Sedangkan dalam Kongres dukungan terhadap paket yang terdiri dari dua RUU itu juga sangat serius. Pertempuran dua kubu pro dan anti RUU bisa jadi dimenangkan kubu yang pro (karena didukung pemodal raksasa).

Haha, menurutku masalah SOPA dan PIPA ini hanya masalah perbedaan kepentingan. Di satu sisi, perusahaan industri hiburan seperti musik dan film merasa rugi besar dengan banyaknya situs yang menyebarkan hasil produk mereka secara illegal. Namun, disisi lain, SOPA dan PIPA harus mengorbankan kebebasan internet. Internet bukan lagi menjadi media yang bebas, tetapi justru menjadi penjara bagi penggunanya, karena setiap gerak-geriknya selalu diawasi.

Post a Comment for "SOPA dan PIPA Menyangkut Kehidupan Banyak Orang"