Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Stasiun Kereta Api Paling Tua di Indonesia

Transportasi kereta api sudah ada sejak zaman penjajahan. Bahkan Belanda-lah yang menciptakan transportasi umum ini. Terbukti banyak stasiun-stasiun di Indonesia yang sudah berdiri ratusan tahun yang lalu bahkan sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya.

Lalu stasiun-stasiun kereta api apakah yang paling tua di Indonesia ? Simak jawabannya pada 7 Stasiun Kereta Api Paling Tua di Indonesia versi Albab Alpachino di bawah ini.. 

Stasiun Semarang Tawang | 7 Stasiun Kereta Api Paling Tua di Indonesia
Jangan lupa baca juga artikel saya yang lain tentang masjid-masjid paling tua di Indonesia. Semoga bermanfaat.

1. Stasiun Semarang Gudang / Tambaksari (1864)

Stasiun paling tua di Indonesia adalah Stasiun Semarang Gudang/Tambaksari yang dibangun pada tahun 1864, tepatnya pada tanggal 16 Juni 1864. Stasiun ini diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada waktu itu yakni Baron Sloet van de Beele.

Dalam pengoperasian stasiun ini, pemerintah Hindia Belanda mempercayakannya kepada salah satu perusahaan kereta api di Hindia Belanda yakni Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Tiga tahun setelah stasiun ini dibangun, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1867, untuk pertama kalinya kereta api meluncur dari stasiun ini. 

2. Stasiun Semarang Tawang (1868)

Stasiun paling tua di Indonesia berikutnya adalah Stasiun Semarang Tawang. Stasiun dengan kode SMT ini adalah stasiun induk di Tanjung Mas, Semarang Utara, kota Semarang. Oh iya, stasiun ini hanya melayani kereta api kelas eksekutif dan bisnis saja, kereta api ekonomi tidak berhenti di stasiun ini.

Stasiun Semarang Tawang merupakan stasiun kereta api tertua kedua setelah Stasiun Semarang Gudang yang diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur kereta dari Semarang Tawang ke Tanggung. 

Jalur tersebut kemudian diperpanjang hingga ke Stasiun Solo Balapan dan diperpanjang lagi sampai ke Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta pada tahun 1873.

3. Stasiun Lempuyangan (1872)

Stasiun paling tua di Indonesia yang ketiga adalah Stasiun Lempuyangan di Kota Yogyakarta. Stasiun dengan kode LPN ini adalah stasiun yang berjarak 1 km di sebelah timur dari Stasiun Yogyakarta, stasiun utama di kota gudeg ini.

Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini adalah stasiun yang melayani pemberhentian semua kereta api kelas ekonomi yang melewati Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan bersama dengan rel yang membentang dari barat ke timur merupakan perbatasan dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan si selatan.

4. Stasiun Ambarawa (1873)

Stasiun paling tua di Indonesia selanjutnya adalah Stasiun Ambarawa yang dibangun pada tahun 1873. Stasiun kereta api ini sudah tidak beroperasi lagi sekarang dan dialihfungsikan menjadi sebuah museum bernama Museum Kereta Api Ambarawa.

Museum Kereta Api Ambarawa ini terletak di Jawa Tengah dan memiliki koleksi lengkap berbagai kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu koleksinya adalah kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 produksi Maschinenfabriek Esslingen. 

Kereta api uap tersebut masih berfungsi dengan baik sampai sekarang dan dapat digunakan sebagai kereta api wisata. Kereta api bergerigi ini juga sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga unit kereta yang masih tersisa di dunia. Dua lainnya ada di Swiss dan India. Luar biasa !

Selain koleksi kereta uap tadi, Museum Kereta Api Ambarawa juga masih memiliki koleksi lainnya, diantaranya berbagai jenis lokomotif uap seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar yang dapat ditemukan dengan mudah di halaman museum.

5. Stasiun Kedungjati (1873)

Stasiun Kedungjati (KEJ) merupakan stasiun paling tua di Indonesia selanjutnya. Stasiun ini terletak di Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah dengan ketinggian +36 m dpl. Stasiun yang berada di Daerah Operasi (DAOP) 4 Semarang ini diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873.

Arsitektur stasiun ini pada awalnya menyerupai arsitektur stasiun Willem I di Ambarawa yang sudah tidak beroperasi lagi,  namun pada tahun 1907 stasiun ini direnovasi. Stasiun Kedungjati yang awalnya dibangun dari kayu diubah menjadi bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dan atap dari seng setinggi 14,65 cm.

6. Stasiun Solo Balapan (1873)

Stasiun Solo Balapan adalah stasiun induk di Kestalan dan Gilingan, Surakarta. Stasiun ini didirikan oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda, Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1873.

Stasiun dengan kode SLO dan berada pada ketinggian +93 m dpl ini menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang.

7. Stasiun Purwosari (1875)

Stasiun kereta api paling tua di Indonesia yang terakhir adalah Stasiun Purwosari. Stasiun ini terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502 Purwosari, Surakarta. Stasiun dengan kode PWS dan berada pada ketinggian +98 m dpl ini beroperasi pada Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta.

Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij). Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.

Itulah ketujuh stasiun tertua di Indonesia menurut Albab Alpachino. Beberapa dari stasiun tersebut masih beroperasi sampai sekarang dan masih terawat dengan baik. Meski stasiun-stasiun tua tersebut sudah direnovasi beberapa kali, namun tetap saja mereka sudah berdiri kokoh bahkan sejak ratusan tahun yang lalu. Terakhir..

Selamat naik kereta di Stasiun. ^__^

Post a Comment for "7 Stasiun Kereta Api Paling Tua di Indonesia"